Desa Lasikin mempunyai sebuah legenda di mana pada masa lalu sewaktu Tgk. Diujung dan Gemok (Sutan Marahabu) diperintahkan oleh Raja Aceh untuk mengislamkan masyarakat Simeulue. Beliau singgah berlabuh di Teupah antara Pulau Teupah dan Pulau Simeulue, di mana pada saat itu Tgk. Diujung melanjutkan perjalanan menuju ujung, berlabuh di Kampung Ai sedangkan Gemok di Teupah, dan pada saat Gemok berjalan-jalan menyelusuri sungai yang ada di Teupah jatuhlah pisau yang ada ditangan beliau dan ia berkata pada masyarakat setempat bahwa pisau beliau telah jatuh di sungai dan memberikan nama untuk tempat itu adalah Lamskin, yang berasal dari kata Lam dan Skin yang kemudian disempurnakan oleh masyarakat setempat menjadi Lasikin.